10.6.09

Sistim Kardio Vaskuler

| 10.6.09 |

Asuhan Keperawatan pada Sistem kardiovaskuler

Penyakit jantung iskemik merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Di eropa 40% kematian di sebabkan karena gangguan kardiovaskuler pada orang dengan usia dibawah 75 tahun.

ACUTE CORONARY SYNDROMES (ACS)
ACS meliputi tiga kelompok yaitu:
1. unstable angina,
2. non-ST segment elevation myocardial infarction (NSTEMI)
3. ST segment elevation myocardial infarction (STEMI)

Proses penyakit ini terjadi karena
  1. Perdarahan pada plaque yang terjadi pada lumen arteri
  2. Kontraksi otot polos pada dinding arteri, yang menyebabkan kontrasi arteri.
  3. Pembentukan trombus pada permukaan plaque yang dapat menyebabkan sumbatan sebagian atau total pada lumen arteri
Angina Stabil

Tanda dan gejala :
  • Nyeri dada yang dilukiskan seperti tertekan, mencekik, seperti ada orang yang duduk di dada
  • Nyeri berjalan dari lengan kiri ke kedua tangan dan ke dagu
  • Nyeri dada dapat diikuti dengan:
  • Berkeringat
  • Napas pendek
  • Mual dan muntah
  • Angina Tidak Stabil
  • Kontras dengan angina stabil, angina tidak stabil didefinisikan sebagai adanya satu atau bebrapa gejala sebagai berikut:
  • Angina yang terjadi pada beberapa hari dan frekuensinya meningkat
  • Yang mempropokasi semakin rendah sering dinamakan ‘crescendo angina’.
  • Episod terjadinya angina terus berulang dan tidak dapat diprediksi
  • Biasanya disebabkan karena aktivitas olah raga
  • Tanda dan Gejala Nyeri dada yang dilukiskan sebagai :Menusuk, Menekan, Dada seperti dibebat, Seperti ada yang duduk di dada, Nyeri menyebar ke lengan bawah, kedua lengan atau ke dagu, Nyeri diikuti dengan:,berkeringat, Napas pendek, Mual muntah

Readmore..

5.6.09

ASKEP TETANUS

| 5.6.09 |


ASUHAN KEPERAWATAN
TETANUS
  
Pengkajian 
Pengkajian adalah pendekatan sistemik untuk mengumpulkan data dan menganalisa, sehingga dapat diketahui kebutuhan perawatan pasien tersebut. (Santosa. NI, 1989, 154)
Langkah-langkah dalam pengkajian meliputi pengumpulan data, analisa dan sintesa data serta perumusan diagnosa keperawatan. Pengumpulan data akan menentukan kebutuhan dan masalah kesehatan atau keperawatan yang meliputi kebutuhan fisik, psikososial dan lingkungan pasien. Sumber data didapatkan dari pasien, keluarga, teman, team kesehatan lain, catatan pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium. Metode pengumpulan data melalui observasi (yaitu dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi), wawancara (yaitu berupa percakapan untuk memperoleh data yang diperlukan), catatan (berupa catatan klinik, dokumen yang baru maupun yang lama), literatur (mencakup semua materi, buku-buku, masalah dan surat kabar).

Pengumpulan data pada kasus tetenus ini meliputi :
a. Data subyektif
1. Biodata/Identitas
Biodata klien mencakup nama, umur, jenis kelamin.
Biodata dipertanyakan untuk mengetahui status sosial anak meliputi nama, umur, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat.
2. Keluhan utama kejang
3. Riwayat Penyakit (Darto Suharso, 2000)
Riwayat penyakit yang diderita sekarang tanpa kejang ditanyakan :
Apakah disertai demam ?
Dengan mengetahui ada tidaknya demam yang menyertai kejang, maka diketahui apakah infeksi infeksi memegang peranan dalam terjadinya bangkitan kejang. Jarak antara timbulnya kejang dengan demam..
Lama serangan
Seorang ibu yang anaknya mengalami kejang merasakan waktu berlangsung lama. Lama bangkitan kejang kita dapat mengetahui kemungkinan respon terhadap prognosa dan pengobatan.
Pola serangan
Perlu diusahakan agar diperoleh gambaran lengkap mengenai pola serangan apakah bersifat umum, fokal, tonik, klonik ?
Apakah serangan berupa kontraksi sejenak tanpa hilang kesadaran seperti epilepsi mioklonik ?
Apakah serangan berupa tonus otot hilang sejenak disertai gangguan kesadaran seperti epilepsi akinetik ?
Apakah serangan dengan kepala dan tubuh mengadakan flexi sementara tangan naik sepanjang kepala, seperti pada spasme infantile ?
Pada kejang demam sederhana kejang ini bersifat umum.
Frekuensi serangan
Apakah penderita mengalami kejang sebelumnya, umur berapa kejang terjadi untuk pertama kali, dan berapa frekuensi kejang per tahun. Prognosa makin kurang baik apabila kejang timbul pertama kali pada umur muda dan bangkitan kejang sering timbul.
Keadaan sebelum, selama dan sesudah serangan
Sebelum kejang perlu ditanyakan adakah rangsangan tertentu yang dapat menimbulkan kejang, misalnya lapar, lelah, muntah, sakit kepala dan lain-lain. Dimana kejang dimulai dan bagaimana menjalarnya. Sesudah kejang perlu ditanyakan apakah penderita segera sadar, tertidur, kesadaran menurun, ada paralise, dan sebagainya ?
Riwayat penyakit sekarang yang menyertai
Apakah muntah, diare, truma kepala, gagap bicara (khususnya pada penderita epilepsi), gagal ginjal, kelainan jantung, DHF, ISPA, OMA, Morbili dan lain-lain.

Readmore..
 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com